Humor Sufi

By Abdul Hafed Hilman Aka Max Fizz

Oleh: Nasrudin Affandi

Intermezzo : Siapakah Maulana Nasrudin?

Kisah-kisah Maulana Nasrudin dikenal hampir diseluruh dunia, sebagaimana cerita 1001 Malam. Di beberapa negeri di Timur Tengah, seperti Iran & Turki, kisah-kisahnya dijadikan sebagai bahan pelajaran sekolah-sekolah Sufi, khususnya karena simpulan-simpulan logikannya.

Tapi di luar lingkungan masyarakat Sufi orang hanya mengenal Maulana Nasrudin sebagai tokoh yang penuh lelucon sebagaimana Abu Nawas ataupun si Kabayan. Tapi dari kisah-kisahnya yang jenaka toh orang bisa mengenalnya sebagai seorang yang mempunyai hubungan dengan gerakan Sufi.

Maulana Nasrudin adalah seorang Mullah / Kiyai / Khoja. Di wilayah Uighur Asia Tengah misalnya ia diberi tambahan nama dengan Affandi. Dengan nama gelar yang disandangnya jelas bahwa ia seorang tokoh yang arif & dihormati. Dalam kisahnya pun kita dapat mengetahui bahwa ia sangat miskin, namun penuh kegembiraan dan kebahagiaan, yang segera mengingatkan kita pada kaum darwish yang fakir di Asia Tengah.

Kisah-kisahnya yang terdapat di kisah 1001 malam penuh dengan satire dan kritikan-kritikan sosial. Di situ ia menjadi pahlawan pembela rakyat kecil yang suka membikin onar kalangan istana Sultan mulai darI Turki sampai Bukhara, karena kecerdikannya ia selau dapat lolos dari kejaran polisi-polisi Sultan.

Humor mempunyai kekuatan tersendiri yang sangat mempesona tak mudah dilupakan, serta cepat tersebar. Dan di dalamnya kita dapat menyelipkan kritik-kritik halus tanpa menimbulkan amarah atau meyebabkan orang yang kena kritik tersinggung.

Ok! Mari Para Arabasterz yang sudah tak sabar ingin membaca kisah-kisah jenaka dari Sang Sufi Maulana Nasrudin yang sangat menakjubkan khusus di tampilkan di Blog kebanggaan kita ini Arabasta-United, So See All This Story!

Kisah-Kisah Jenaka Nasrudin Affandi

Vol.1 Issue

"Berangkat Awal"

Nasrudin punya seekor keledai yang malas. Kalau berjalan lambatnya minta ampuuunnn.. jarak 1 kilo bisa ditempuh antara 2-3 jam-an (Capee Deeech!!!).

Suatu hari, ketika ia mengendarai keledainya, bertemulah ia dengan seorang teman.

"Assalamu'alaikum!" kata temannya.

"Wa'alaikumussalam," jawab Nasrudin.

"Mau kemana?" tanya temannya.

"Mau Sholat Jum'at di Masjid Muhajirin sana!" jawabnya.

"Tapi sekarang kan baru hari Kamis?"

"Oh, sahabatku, rupanya kamu belum tahu apa-apa tentang keledaiku yang istimewa ini. Jalannya amat lambat. Aku akan bersyukur kalau saja besok bisa tiba di Masjid itu tepat pada waktunya," jawab Nasrudin.

"Cerita Tetangga"

Seorang tetangga Nasrudin lama berpergian ke negeri jauh. Ketika pulang ia menceritakan pengalaman-pengalamannya yang aneh di negeri orang.

"Kau tahu," katanya suatu hari. "Ada sebuah negeri yang aneh yang kukunjungi. Di sana udaranya panas bukan main sehingga tak seorangpun mau memakai pakaian."

Nasrudin senang dengan lelucon itu. Katanya suatu kali, "Kalau begitu bagaimana kau bisa mengetahui apakah seseorang itu laki-laki atau wanita di negeri itu?"

"Pertanyaan Di Toko"

Suatu hari Nasrudin masuk sebuah toko yang menjual segala macam barang.

"Apakah kau menjual pisau?" tanya Nasrudin kepada pemiliknya.

"Ya," jawab pemilik toko.

"Paku?"

"Ada,"

"Kulit?"

"Juga ada,"

"Jarum?"

"Tersedia,"

"Palu?"

"Itu macam-macam ukurannya,"

"Benang yang kuat?"

"Ada," jawab pemilik toko.

"Nah, kalau begitu kenapa kau tak membuat sepatu sendiri?" kata Nasrudin.

 

0 comments so far.

Something to say?